Bandar Info. Dalam
rangka Pelaksanaan Kegiatan Adventure Pendakian Gunung Alam Indonesia bagi para
pemula, hendaknya memperhatikan dan mempelajari langkah-langkah pendakian yang
akan kita paparkan dalam tulisan ini, hal ini diperlukan agar kegiatan
pendakian aman, nyaman dan sukses sehingga meninggalkan kesan yang mendalam
bagi seluruh pelaku pendakian gunung-gunung alam Indonesia. Untuk itu anda
pelajari dan resapi langkah-langkah pelaksaan pendakian sebagai berikut :
Pamitan Minta Restu/Izin Pada
Keluarga Besar
Anda diwajibkan minta restu kedua
orang tua jika masih ada dan minta do’a dari keduanya bagi keselamatan anda dan
anggota lain selama melaksanakan kegiatan pendakian gunung, sebab sebagaimana
kita ketahui bahwa do’a kedua orang tua sangat mustajab karena lebih
didengar oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian berpamitan pula kepada
saudara-saudara yang lain serta tetangga dekat anda, jangan lupa minta do’a
mereka sebab semakin banyak orang yang mendo’akan semakin besar pula peluang
terqobulnya do’a-do’a tersebut, sehingga kegiatan pendakian yang anda
lakukan kian terasa ringan dan menyenangkan.
Berdo’a
Sebelum anda berangkat menuju
lokasi yang telah direncakan, seluruh anggota pendaki berkumpul kemudian ketua
regu memberikan aba-aba untuk berdo’a sesuai keyakinan masing-masing bagi
keselamatan dirinya dan seluruh anggota pendaki hingga anda kembali ke rumah
masing-masing.
Bagi anda yang beragama Islam bisa dengan do’a singkat serta
padat dengan diawali lafadz “bismillah” kemudian membaca a’udzubillahi
minasysyaithonir rojiim sebelum membaca ayat qursyi sekali, al-ikhlas tiga
kali, al-falaq tiga kali, an-nas tiga kali, bismillahilladzi layadhurru ma’asmihi syai’un
fil ardi walaa fissamaa’i wahuwassami’ul alim tiga kali dan
a’udzubikalimatillahit tamati minsyari maa kholaq tiga kali dan penutup
membaca robbana atina fidunya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina
adzdzabannar satu kali, selesai
Menuju Lokasi Pendakian
Setelah seluruh anggota pendaki
selesai membaca do’a, kemudian dengan mengucap “bismillahi tawakaltu alalloh
lahaula wala quwwata illa billah” awali dengan melangkahkan kaki kanan
terlebih dahulu menuju kendaraan yang telah anda siapkan jika membawa kendaraan
sendiri, atau menuju tempat pemberhentian angkutan umum jika akan menggunakan
angkutan umum, sebab do’a “bismillahi tawakaltu alalloh lahaula wala quwwata
illa billah” adalah bentuk pengakuan kepada Allah Azza waJalla bahwa tiada
keberdayaan pada diri kita melainkan segala sesuatu yg terjadi adalah atas
kehendak-Nya, yang mana hidup dan mati serta manfaat dan mudhorot melainkan
atas kuasa-Nya, oleh karena itu kita selalu berserah diri pada-Nya dalam segala
situasi yang akan terjadi dihadapan kita, yang tentunya kita selalu berharaf
atas perlindungan-Nya hingga kembali ke rumah masing-masing.
Sebaiknya selama
perjalanan menuju titik start pendakian hendaknya kurangi bercanda yang
menjurus pada mudhorot, sebab bahaya lisan sangat kental bagi para pendaki,
oleh karena itu bagi anda yang beragama Islam lebih baik selalu zikir yang
ringan dalam hati sesuai yang anda bisa, dampaknya sangat luar biasa dimana
hati selalu merasa tentram dan tenang.
Mendatangi Pos Jaga Hutan
dan Meminta Izin Mendaki
Setelah anda tiba di lokasi obyek
pendakian yang telah direncanakan, segera seluruh anggota pendaki mendatangi
pos jaga hutan lindung jika ada yang kemudian kepada petugas pos jaga meminta
izin melakukan kegiatan mendaki, selanjutnya anda meminta informasi penting tentang
karakteristik obyek pendakian, baik berupa perubahan cuaca, tingkat kesulitan
serta sejauhmana bahaya yang menghadang bagi para pendaki.
Apabila anda tidak
mendapati pos jaga, disarankan agar anda mendatangi tetua atau sesepuh
kampung yang dekat pada titik start pendakian, kumpulkan seluruh informasi yang
ada mengenai keadaan obyek yang akan kita jelajahi baik dari sisi ilmiah maupun
sisi mistik, sebab kita tahu bahwa ada bangsa lain yang berhak tinggal
di gunung-gunung, lembah-lembah, bebatuan , air maupun pepohonan, dimana kita
tidak boleh melanggar batas hak-hak mereka dan merekapun tidak melanggar
hak-hak kita sebagai manusia.
Untuk membentengi diri atas pelanggaran
hak-hak tersebut, diatas telah penulis sebutkan do’a-nya, diharafkan seluruh
pendaki membacanya setiap pagi dan sore hari menjelang matahari
tenggelam di ufuk barat.
Mencari Tempat Istirahat/Penginapan
dan Menetapkan Rute Jalur Pendakian
Setelah mendapat izin mendaki
sebaiknya segera mencari tempat penginapan yang dekat dengan lokasi titik star
pendakian, jika tidak ada persiapkan memasang tenda untuk bermalam yang
terlebih dahulu meminta izin berkemah kepada pemerintahan (RT) terdekat, hal
ini dilakukan jika lokasi pendakian berada jauh dari tempat tinggal kita, selanjutnya
dua orang tetap di tenda dan lainnya mendatangi orang-orang yang dianggap
mempunyai informasi mengenai obyek yang akan kita jelajahi.
Untuk para pemula, sebaiknya
menetapkan rute jalur jelajah yang tidak terlalu berat dan membahayakan,
informasi rute jalur pendakian seperti ini bisa anda dapatkan dari; pendaki
lain yang pernah mendaki obyek pendakian yang telah kita rencanakan, dinas
perhutani atau kehutanan, mapala, kantor SAR, atau dari orang-orang yang
tinggal disekitar titik star pendakian atau sebelumnya anda bisa browsing
internet untuk mencari rute jalur jelajah.
Kumpulkan semua informasi kemudian bandingkan, ambilah rute jalur
jelajah dari kesamaan informasi yang ada, sebab kesamaan informasi inilah yang
mendekati kebenaran, sehingga pelaksanaan kegiatan pendakian cenderung sukses
dan mengesankan.
Tulisan berikutnya adalah
perilaku serta tindakan anggota pendaki selama melakukan kegiatan pendakian
gunung untuk mencapai titik puncak. (AnS)
Kebetulan sekali ini mas saya ada rencana muncak nihhh kand biar taun baruan di puncak :D jadi saya izin Simpan Tips nya yahh biar aman sentosa :)
BalasHapussiip Mas Ainnul Yaqin, silahkan manfaatkan sebaik-baiknya, dan beritahukan pada yang lain yaaa
HapusMantabs
BalasHapus